Mengenalkan wayang kepada generasi muda menjadi tantangan sekaligus peluang dalam upaya pelestarian budaya Indonesia. Di era digital ini, diperlukan strategi yang kreatif dan relevan agar seni pertunjukan tradisional ini tetap menarik minat anak-anak dan remaja. Beberapa cara efektif dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut, mulai dari pendekatan edukatif di sekolah hingga pemanfaatan teknologi dan media sosial.
Salah satu cara efektif mengenalkan wayang adalah melalui integrasi dalam kurikulum pendidikan. Di tingkat sekolah dasar, misalnya, guru dapat menggunakan cerita-cerita wayang sebagai materi pembelajaran nilai-nilai moral dan budi pekerti. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung, sejak awal tahun ajaran 2024/2025, telah mengimplementasikan program “Wayang Masuk Sekolah” yang melibatkan pementasan wayang secara berkala di sekolah-sekolah dasar. Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Bandung, Bapak Asep Sutisna, dalam acara sosialisasi program di SDN 03 Setiabudi pada hari Kamis, 8 Mei 2025, respons siswa sangat antusias terhadap pertunjukan wayang.
Selain itu, pemanfaatan teknologi dan media sosial juga menjadi cara yang ampuh untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda yang akrab dengan dunia digital. Animasi wayang, game edukasi berbasis cerita wayang, serta konten-konten menarik di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dapat menjadi daya tarik tersendiri. Komunitas Seni Wayang Kreatif “Sinar Muda” di Yogyakarta, misalnya, aktif membuat video animasi pendek tentang tokoh-tokoh wayang yang diunggah secara rutin di kanal YouTube mereka. Ketua Komunitas, Ibu Lestari Indah, dalam sebuah wawancara daring pada tanggal 10 Mei 2025, menyatakan bahwa konten digital mampu menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda.
Mengadakan workshop pembuatan wayang sederhana juga merupakan cara interaktif untuk mengenalkan wayang. Dengan membuat wayang dari bahan-bahan sederhana seperti kardus atau kertas, anak-anak dan remaja dapat lebih memahami bentuk dan karakter tokoh-tokoh wayang. Museum Wayang Jakarta secara rutin mengadakan workshop pembuatan wayang setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Petugas edukasi museum, Bapak Bagus Wijaya, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.
Kolaborasi dengan seniman dan dalang muda juga penting untuk mengenalkan wayang dengan gaya yang lebih segar dan kekinian. Pementasan wayang dengan musikalisasi modern atau visual yang lebih menarik dapat menciptakan pengalaman yang berbeda bagi generasi muda. Festival Wayang Kontemporer yang diadakan setiap bulan Juli di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta menjadi contoh bagaimana seni wayang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya.
Dengan berbagai upaya yang kreatif dan adaptif, diharapkan seni wayang dapat terus lestari dan dicintai oleh generasi muda Indonesia.